Koperasi
kredit memiliki tiga prinsip utama yaitu:
asas swadaya
(tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
asas setia
kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
asas
pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama; hanya yang
berwatak baik yang dapat diberi pinjaman).
Sejarah singkat Lembaga Perkoprasian di Indonesia
Koperasi dikenalkan di Indonesia oleh R.Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.
pada gambar di atas setiap bagiannya memiliki arti, yaitu :
1.
Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.
2.
Gigi Roda melambangkan usaha/karya yang terus menerus.
3.
Kapas dan Padi melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh Koperasi.
4.
Timbangan melambangkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi.
5.
Bintang dalam perisai melambangkan Pancasila sebagai landasan ideal koperasi.
6. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang
kokoh berakar.
7.
Tuliasan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8.
Warna merah dan putih melambangkan sifat nasional Indonesia.
Sedangkan sejarah pertamakalinya koprasi kredit muncul adalah pada abad ke -19. Ketika Jerman dilanda
krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Para petani tak
dapat bekerja karena banyak tanaman tak menghasilkan. Penduduk pun kelaparan.
Situasi
ini dimanfaatkan oleh orang-orang berduit. Mereka memberikan pinjaman kepada
penduduk dengan bunga yang sangat tinggi. Sehingga banyak orang terjerat
hutang. Oleh karena tidak mampu membayar hutang, maka sisa harta benda mereka
pun disita oleh lintah darat.
Kemudian
tidak lama berselang, terjadi Revolusi
Industri. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manusia diambil alih
oleh mesin-mesin. Banyak pekerja terkena PHK. Jerman dilanda masalah
pengangguran secara besar-besaran.
Melihat
kondisi ini wali kota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen merasa
prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk
menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan
kepada kaum miskin.
Ternyata
derma tak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari
cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit
penerima derma memboroskan uangnya agar dapat segera minta derma lagi.
Akhirnya, para dermawan tak lagi berminat membantu kaum miskin.
Raiffeisen
tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia
mengumpulkan roti dari pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada
para buruh dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah.
Hari ini diberi roti, besok sudah habis, begitu seterusnya.
Berdasar
pengalaman itu, Raiffeisen berkesimpulan: “kesulitan si miskin hanya dapat
diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara
bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus
digunakan untuk tujuan yang produktif yang memberikan penghasilan. Jaminan
pinjaman adalah watak si peminjam.”
Untuk
mewujudkan impian tersebutlah Raiffeisen bersama kaum buruh dan petani miskin
akhirnya membentuk koperasi bernama Credit Union (CU) artinya, kumpulan
orang-orang yang saling percaya.
Credit
Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang
pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.
Kelebihan dan Kekurangan Kredit
Kelebihan : Walau kita mampu tapi tetap dapat beli barang dengan kredit, harga sesuai pasar tapi dicicil selama sekian periode biasanya disebut 'cicilan tetap' (kita hanya rugi di depresiasi barang), Barang bisa dimiliki walau penghasilan pas-pasan (dengan pengaturan keuangan yang baik).
Kekurangan : harus disiplin nyicilnya kalo tidak mau kena penalti, biasanya barang yang
dibeli nyicil di sayang banget, hati-hati pada saat telat membayar nanti berurusan dengan debt collector .
Kesimpulan : Cocok untuk yg berpenghasilan pas-pasan & Cashflow / pengaturan
keuanganya aman walaupun punya barang mahal (diluar faktor antara kebutuhan
& keinginan barang yah), cocok untuk pembelian barang yang
bergerak/mempunyai nilai investasi (tanah/rumah/emas/dll)
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_kredit
http://syadiashare.com/pengertian-sejarah-lambang-gerakan-koperasi.html
No comments:
Post a Comment